Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Agam Akan Berdayakan Masyarakat Bersedakah Sampah

BMC Newss, Agam-Program sedekah sampah adalah salah satu kegiatan untuk mendukung program unggulan Bupati kabupaten Agam tentang, “bangkiak dari surau”, dalam waktu dekat akan diluncurkan dalam program kerja 100 hari Bupati Kabupaten Agam.

Disetiap masjid disediakan tempat (krangkeng), tempat mengumpulkan sampah-sampah dari botol-botol bekas minuman yang saat ini cendrung berserakan.

Setiap masyarakat yang pergi kemasjid yang membawa botol minuman dan membuang botol-botol tersebut ditempat yang sudah disediakan seperti kekerangkeng sampah tersebut, sehingga dengan menempatkan sampah botol-botol minuman tersebut di tempat yang sudah disediakan sudah membuat kita bersedekah sampah.

Kenapa demikian, “Sampah-sampah plastik botol yang nantinya akan dijemput langsung oleh petugas LH dan akan dilakukan penimbangan dan sampah botol-botol minuman tersebut akan dibeli langsung oleh petugas dari LH nantinya, sehingga uang tersebut akan di infaqkan langsung ke masjid”.

Ketika dikonfirmasi kepala dinas Lingkungan Hidup kabupaten Agam Ir. Afniwirman diruang kerjanya, Jum’at (28/3/25) beliau menyampaikan, Izin sedikit saya menyampikan, gagasan ini timbul oleh saya, karena yang pertama pak bupati kita hari ini sangat gencar menyuarakan program unggulan beliau salah satunya adalah “bangkiak dari surau”, artinya pak bupati berharap masyarakat Agam ini semuanya yang beragama islam, tentu aktifitas kesuaru dalam hal ini adalah Masjid, beliau berharap ini betul-betul tersangkut di masjid, sehingga beliau berharap sholat lima waktu sehari semalam itu berjama’ah di masjid. Kalau ini dilaksanakan ditengah masyarakat sehingga masjid kita akan ramai, kemudian kita kaitkan dengan kondisi masyarakat kita hari ini terhadap sampah, kita jujur masyarakat kita hari ini, terhadap sampah boleh kita katakan abai, dimana-mana mudah saja kita melihat sampah-sampah berserakan, masyarakat setelah minum, minuman yang ada kaleng-kalengnya itu gampang saja membuang disembarang tempat, apakah itu dipinggir jalan dan lain sebagainya. Sementara, sampah-sampah seperti ini ada nilai jualnya, ada nilai ekonomisnya, maka dari itu saya berfikir jika sampah-sampah ini dikumpulkan dimasjid, sementara masyarakat juga akan kemasjid kemudian nampak sampah berserakan diambil kemudian ditaroh ditempat yang sudah disediakan dimasjid dengan niat itu sedekah. mungkin secara pribadi ataupun perorangan nilai yang dimasukan ketempat sampah tersebut tidak seberapa nilainya, tapi kalau sudah banyak tentu akan ada nilai ekonomisnya lebih banyak pula, pada saat sampah ini penuh nantinya, maka kami dari LH sudah bekerjasama dengan pedagang-pedagang pengumpul, inilah yang akan kita bayarkan kepada pengurus masjid dan uang inilah yang akan kita sedekahkan ke masjid tentu menjadi sedekahnya setiap masyarakat yang memasukkam sampah tadi ditempat-tempat yang sudah disediakan. menurut saya, perhatianlah terhadap sampah yang selama ini dibiarkan karena ada niat sedekahnya mulai ngambil, kalau itu sudah terbiasa tentu sampah-sampah yang berserakan selama ini akan berkurang, imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikannya, tentunya himbauan kami kepada masyarakat mari kita sama-sama menyadari bahwa sampah itu dihasilkan oleh semua kita diproduksi oleh semua kita tidak ada satupun kita hidup hari ini tidak menghasilkan sampah setiap hari tentu seyogyanya, sampah yang kita hasilkan itu, kita juga yang mengelolanya, jangan biarkan orang lain yang mengurus sampah kita, kalau sudah seperti itu, insyaallah kabupaten Agam akan bersih dari sampah tentu masyarakat akan sehat, dan juga termasuk mendukung program bupati atau misi bupati tentang Agam sehat, tutupnya. (HARI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *